Jumat, 24 Februari 2012

STRATEGI OPERASIONAL (Lembaga Pendidikan)


Abstraks

Oleh : Wisnu Wardhono

Menurut Barry Render and Jay Heizer. (2009) Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, pendidikan, pabrik garmen, dan lain-lain. Manajemen strategi dalam dunia pendidikan bisa kita ibaratkan sebagai sebuah upaya membangun input untuk menghasilkan output, input dalam dunia pendidikan adalah berupa tenaga pengajar/ dosen yang berkualitas, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, administrasi yang baik, sedangkan outputnya adalah berupa lulusan suatu instansi pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk mencapai output ini, dibutuhkan suatu proses, dalam tulisan ini kita sebutkan sebagai proses manajemen operasi. Pembangunan dunia pendidikan saat ini membutuhkan manajer strategi dan operasi yang mampu mengidentifikasi apa yang harus dilakukan sekarang untuk meraih masa depan yang diharapkan, untuk itu manajer strategi dan operasi tersebut harus mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan tantangan yang ada saat ini,dan masa depan.


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan lembaga pendidikan sebagai salah satu pranata sosial budaya saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks. Lembaga pendidikan kini berhadapan dengan derasnya arus perubahan akibat globalisasi yang memunculkan persaingan dalam pengelolaan lembaga pendidikan, Perubahan dalam pengertian hakiki sesungguhnya mengandung konotasi majemuk yang telah tergambar, lintas ruang dan lintas waktu dengan demikian warna-warni kehidupan masyarakat, warna warni yang dikenal sebagai ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dengan adanya perubahan tersebut, lingkungan pendidikan juga mengalami perubahan yang luar biasa, baik negeri maupun swasta. Globalisasi menuntut perlunya relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja/industri terhadap mutu lulusan (out-put) serta munculnya globalisasi pendidikan dengan bermunculannya lembaga pendidikan yang bertaraf internasional.
Akibat adanya perubahan dan globalisasi sebagaimana disebutkan di atas, persaingan kini telah menjadi semakin sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan antar sesama perusahaan domestik, tetapi juga dengan perusahaan multinasional dari manapun juga. Ini terjadi pada hampir semua bidang usaha, bukan hanya pada bidang bisnis saja, tetapi persaingan tersebut juga telah merambah ke dunia pendidikan kita, mulai dari TK/PLAY GRUP/PAUD, SD, SLTP, SLTA, Universitas, bahkan ke institusi-institusi pendidikan lainnya.
Berkaitan dengan meningkatnya persaingan dalam bidang pendidikan ini, terjadi pula perubahan pada perilaku konsumen, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat (orangtua dan siswa), maupun dunia usaha. Karena banyaknya pilihan, konsumen kini menjadi semakin banyak tuntutan, baik mengenai kualitas lulusan dan biaya pendidikan maupun fasilitas pendidikan. Daya tawar masyarakat meningkat sedemikian rupa sehingga industri atau dunia pendidikan terpaksa harus melayaninya kalau tidak mau akan tersingkir dari kancah persaingan yang makin berat.
Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen pendidikan harus dapat menciptakan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat pada umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua) pada khususnya. Saat yang bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam konteks lokal, nasional bahkan dalam konteks global.  
Mengingat Pendidikan memiliki fungsi yang sangat strategis dalam upaya pengembangan sumber daya manusia. Pembangunan suatu proses perubahan yang sistematik dalam berbagai aspek kehidupan bangsa, bukan saja dilanjutkan tetapi harus semakin berkwalitas, maka proses hasil pembangunan bukan hanya tertinggal oleh tatanan kehidupan global bahkan akan tergilas oleh tatanan yang semakin terkembang. Penerapan kwalitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan sebagai penentu baik dalam tatanan pembangunan nasional maupun peradaban global merupakan dua sisi dari suatu perubahan yang tidak dapat dipisahkan perlu menempatkan pendidikan sebagai ujung tombak keberhasilan suatu bangsa yang harus diperhatikan oleh semua pihak baik Pemerintah Daerah melalui Departemen Pendidikan Nasional serta dukungan masyarakat sebagai stake holder pendidikan.
Pendayagunaan sumber – sumber kualitas yang sukses di lingkungan organisasi pendidikan dapat diketahui dari persepsi masyarakat (brand image) dalam bentuk citra dan reputasi yang positip mengenai kualitas lulusan baik yang terserap oleh lembaga pendidikan yang lebih tinggi ataupun oleh dunia kerja. Pendayagunaan sumber – sumber kualitas yang sukses di lingkungan organisasi pendidikan dapat diketahui dari persepsi masyarakat (brand image) dalam bentuk citra dan reputasi yang positip mengenai kualitas lulusan baik yang terserap oleh lembaga pendidikan yang lebih tinggi ataupun oleh dunia kerja.
Dengan kata lain dunia pendidikan kini dituntut untuk mengembangkan manajemen strategi dan operasi yang pada dasarnya hanya diterapkan dalam dunia usaha, sebagai langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan manusia-manusia yang memiliki sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Adapun Strategi dasar yang perlu kita persiapkan meliputi :
1.    Mangadopsi filosofi mutu pendidikan
2.    Sosialisasi dan adopsi prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu
3.    Membentuk komisi mutu di Perguruan Tinggi
4.    Melaksanakan proyek perintis pada salah satu atau beberapa fungsi di Perguruan Tinggi
5.    Menyusun dan melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan jangka Panjang
Dari dimensi strategi tersebut di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa dalam mengembangkan strategi yang mampu menjawab tujuan suatu organisasi, setiap strategi perlu memahami dan menguasai seluk beluk program yang sedang dilaksanakan atau dikembangkan. Aspek internal, mulai dari konsep , tenaga pendukung, sarana yang dimiliki, biaya yang tersedia, struktur organisasi yang akan melaksanakan strategi, hasil yang telah dicapai dan hambatan-hambatan yang dilami dengan strategi lama. Aspek eksternal seperti dukungan masyarakat, perkembangan lingkungan, dan perubahan yang disebabkan faktor keamanan, politik, hukum lain-lain dan lain-lain.informasi tentang kedua aspek ini sangat diperlukan. Kesalahan menggunakan informasi ini akan berakibat tidak baik terhadap hasil yang akan dicapai nantinya (Sihombing,2000)
Metode analisis yang biasa digunakan untuk mendiagnosis suatu kegiatan yang akan dikembangkan kemudian diwujudkan menjadi strategi yang diperlukan agar tujuan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, digunakan metode SWOT. Dalam menentukan strategi pendidikan, tidak salah kalau kita juga memperhatikan strategi- strategi pemasaran di lingkungan dunia bisnis yang terus dicermati oleh situasi persaingan karena untuk menunjukkkan jati dirinya.  Dalam menentukan strategi pada umumnya di lakukan dengan : 
1.    Mengenali Posisi Persaingan
Dalam mengembangkan strategi pendidikan diberbagai tingkatan perlu di cermati berbagai situasi yang mungkin akan menjadi benturan dalam gerakan pendidikan. Antara lain :
a.    Situasi pendidikan yang menggambarkan jumlah dan jenis pendidikan yang ada,jumlah siswa dan angka putus sekolah;
b.    Situasi ketenagakerjaan dalam arti jumlah pengangguran, jumlah yang tidak melanjutkan dan tidak bekerja, kemampuan lulusan sekolah untuk merebut pasar kerja;
c.    Situasi masyarakat dalam arti minat pada pendidikan dan kebutuhan belajar. dengan mengetahui peta-peta tersebut,  dapat mempertimbangkan bagian mana yang tidak di miliki persaing yang dapat di rebut untuk di kembangkan.
2.    Menetapkan Tujuan
Dari fakta-fakta yang di miliki diatas, lembaga pendidikan sebelum memulai suatu program, dapat mengembangkan tujuan yang ingin dicapai apabila melaksanakan kegiatan, karena lembaga pendidikan sudah mengetahui data-data, lembaga pendidikan yang sudah ada mengetahui posisinya sekarang dan kemana harus bergerak. selanjutnya mengadakan penyesuaian dengan strategi yang tepat.
3.    Merumuskan Strategi Untuk Mencapai Posisi Baru.
Merumuskan strategi harus dilakukan dengan menggunakan dan menjawab kecenderungan-kecenderungan dorongan eksternal, seperti kompetisi perubahan kebutuhan dan teknologi serta mengembangkan komponen sumber daya yang potensial, fleksibel dan bisa beradaptasi dengan setiap perubahan zaman. Tujuan strategis dinilai sebagai tujuan masa depan yang berorientasi pada klien dan kebutuhan eksternal. Perencanaan strategis menentukan karakter dan tujuan organisasi berdasarkan sistem dan nilai.

BAB II
KAJIAN TEORI/ULASAN
A.  Pengertian Manajemen Strategi dan Operasi
1.   Manajemen Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani stratogos yang artinya ilmu para jenderal untuk memenangkan suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (Sihombing,2000). Pengertian atau defenisi Manajemen strategi dalam khasanah literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang luas, dan tidak ada suatu pengertian yang dianggap baku. Itulah sebabnya defenisi manajemen strategi berkembang luas tergantung pemahaman ataupun penafsiran seseorang.
Meskipun demikian dari berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar manajemen dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi merupakan ilmu yang menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan keputusan-keputusan organisasi secara strategis, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dari berbagai pengertian atau defenisi yang ada dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari suatu pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang (Dwiningsih,2001).
Beberapa tahun terakhir, manajemen sektor publik mulai meningkat perhatiannya kepada isu-isu tentang hasil (result) dan mulainya memasukkan terminologi konsumen (constumer) dalam manajemen publik (Howard Rohm, 2001). Hal ini mendorong para manager organisasi memikirkan kembali fungsi, peran dan tanggungjawabnya kepada publik. Sehingga target merupakan unsur yang cukup dominan untuk diperhatikan didalam desain pekerjaan di suatu organisasi , yang pada akhirnya diiukuti oleh isu-isu penting lainnya seperti pengukuran hasil kerja sebagai perbandingan antara target dan hasil, produktifitas, dan keberlanjutan serta nilai setiap program dan aktifitas organisasi .
Dalam manajemen modern, fokus utama manajemen strategi adalah kepuasan pelanggan. Untuk itu, perguruan tinggi saat membuat suatu perencanaan, perlu juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.      Pengembangan kapabilitas dosen, mahasiswa dan staff melalui pelatihan.
b.      Layanan Online untuk Mahasiswa
c.      Sistem Administrasi Terpadu
d.      Manajemen Keamanan
e.      Pemeliharaan infrastruktur jaringan
f.      Pembelajaran Jarak Jauh
g.      Strategi Pendanaan Teknologi Informasi

 Menghadapi lingkungan Teknologi Informasi yang cepat berubah dan persaingan yang sangat ketat, layaknya entitas hidup, sebuah perguruan tinggi harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang terjadi, dan cepat dalam melakukan respon terhadap keadaan tersebut. Untuk dapat tetap bersaing, maka dalam proses perencanaan, kemampuan untuk melihat kecenderungan masa depan sangat diperlukan. Selain melihat kedepan di bidang Teknologi Informasi seperti yang telah diuraikan di atas, sistem manajemen strategi yang tepat untuk menangani gambaran keadaan diatas juga sangat diperlukan. Selanjutnya menurut Terdapat tiga hal penting yang merupakan prasyarat berhasilnya suatu strategi, yaitu :
a.    Sistem manajemen strategis yang tepat yang memungkinkan personil mencurahkan pemikiran strategis dan menerjemahkannya secara cepat ke dalam langkah-langkah operasional.
b.    Mindset personil – perumusan strategi hanya efektif jika personil yang mengoperasikan sistem memiliki opportunity mindset.
c.    Skillset personil – kandungan, kemampuan untuk memutahirkan pengetahuan serta kematangan dalam menerapkan pengetahuan ke dalam pekerjaan.
Keberhasilan dan kesinambungan sebuah organisasi modern sangat terkait dengan bagaimana organisasi tersebut menyediakan value untuk customer-nya.
2.   Manajemen Operasi
Jika dalam manajemen strategi kita berbicara tentang formulating, implementing, dan evaluating maka dalam manajemen operasi kita berbicara tentang usaha pengelolaan (planning, organizing, actuacting, controlling) secara optimal penggunaan sumber daya/ faktor-faktor produksi (man, material, machine, methode, Manajemen Operasiney,market) dalam proses transformasi bahan mentah menjadi produk / jasa. Menurut Ishak (2007) manajemen operasi erat kaitannya dengan pengelolaan input menjadi output sesuai dengan strategi yang direncanakan untuk memperoleh hasil yang diinginkan, misalnya dalam sebuah universitas, dosen, peralatan, dan staff merupakan input, maka outputnya adalah mahasiswa terdidik dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dan mengabdi kepada masyarakat.
Menurut Barry Render and Jay Heizer. (2009) Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, pendidikan, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian? Karena jenis usaha seperti yang disebutkan di atas menghasilkan produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya
Ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan alasan pentingnya mempelajari Manajemen Operasi diantaranya adalah:
a.    Manajemen Operasi merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi sehingga apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari konsep Manajemen Operasi.
b.    Dengan mempelajari Manajemen Operasi, kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara mengelola lembaga pendidikan.
c.    Dengan mempelajari Manajemen operasi, kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer operasional.
d.    Karena Manajemen operasi merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga penting sekali untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi Manajemen Operasi akan berdampak besar bagi Perguruan tinggi/Lembaga Pendidikan.
Untuk mengembangkan strategi operasional, harus menggunakan metode yang sama yaitu mempelajari kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam mengoperasionalisasikan kebijakan yang datang dari hirarki yang lebih tinggi. Kembangkan dulu berbagai strategi baru pilih dan putuskan mana yang paling sesuai.
B.  Persiapan Menghadapi Persaingan dalam Dunia Pendidikan
Di dalam dunia Pendidikan, tantangan terberat bagi seorang Pimpinan adalah bagaimana ia dapat membawa Perguruan yang dirintisnya itu menjadi sebuah usaha besar dan bisa memimpin pasar. Ini bukan pekerjaan mudah sebab ketika memutuskan terjun ke dunia usaha,  harus siap menghadapi kerasnya persaingan dan pesaing-pesaing. Bagaimanapun, usaha yang digeluti itu juga turut diminati oleh pihak lain. Begitu juga halnya dalam bidang pendidikan, harus siap menghadapi kerasnya persaingan sehingga pendidikan kita bisa kompetitif di kancah globalisasi saat ini dan diminati oleh pihak lain.
Dalam dunia pendidikan, persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya persaingan itu adalah untuk mendapatkan objek pendidikan (siswa/ mahasiswa) sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, bisanya hanya pimpinan institusi pendidikan bermental gigih dan kuatlah yang mampu menghadapi kerasnya persaingan ataupun krisis yang terjadi didalam perjalanan sekolah atau universitas.
Persaingan dalam memperebutkan objek pendidikan, sangat erat kaitannya dengan kecekatan seorang yang terjun dalam bidang pendidikan mengenali selera pasar serta pemilihan pasar usaha yang tepat. Agar objek pendidikan loyal, maka harus mempunyai strategi guna mempertahankan mereka agar tidak lari ke pesaing-pesaing lain. menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (1999) hal-hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi hal tersebut adalah :
1.    Analisis kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh para pesaing, anda bisa belajar dari kehebatan atau kelebihan yang mereka miliki.
2.    Analisis juga kelemahan-kelemahan yang ada pada usaha. Hal ini berguna untuk memanfaatkan kelenahan pesaing sebagai peluang baru yang dapat di tawarkan kepada pelanggan atau konsumen
C.  Konsep Manajemen Strategi dan Manajemen Operasional.
Richard Vancil merumuskan konsep strategi sebagai berikut : ”Strategi sebuah organisasi atau sub unit sebuah organisasi lebih besar, yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau diimplikasi oleh pemimpin oragnisasi yang bersangkutan, berupa :
1.    Sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut.
2.    Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan yang atau ditetapkan sendiri oleh sang pemimpin, atau yang diterimanya dari pihak atasannya, yang membatasi skope aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan dan
3.    Kelompok-kelompok rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek yang telah diterapkan dengan ekspektasi akan diberikannya sumbangsih mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut.
Tujuan suatu strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi tersebut masih harus meraih keunggulan apabila ia dapat memanfaatkan peluang-peluang di dalam lingkungan, yang memungkinkan menarik keuntungan-keuntungan dari bidang-bidang kekuatannya. Konsep manajemen operasional, harus menguasai ilmu akuntansi, statistik, teknologi informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan kerja yang tersedia. Tidak menutup kemungkinan di bidang bisnis yang bergerak pada sektor jasa, juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya menjadi manajer operasional bank, manajer proyek, manajer operasi di asuransi. Begita pula di organisasi non bisnis pun juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya di pendidikan, pelayanan masyarakat, advokasi dan sebagainya.
Keputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan desain produk seperti apa yang akan dihasilkan Perguruan tinggi. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mengacu pada output yang seperti apa atau bagaimana yang akan dihasilkan Perguruan tinggi. Berkaitan dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa yang akan diwujudkan oleh Perguruan tinggi. Hal ini merupakan konsekuensi logis bagi Perguruan tinggi yang ada.
Masa depan bagi lembaga pendidikan pada hakikatnya tidak hanya harus dibayangkan, melainkan juga harus dibangun. Untuk itu dibutuhkan seorang seorang arsitek strategi dan operasi yang mampu memimpikan sesuatu yang belum diciptakan. Untuk membangun arsitektur strategi dan operasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Manajemen puncak suatu institusi pendidikan harus mempunyai perspektif mengenai manfaat baru tentang fungsionalitas, tentang apa yang akan ditawarkan kepada objek pendidikan dan masyarakat dimasa depan. Perspektif mengenai apa sesungguhnya kompetensi inti baru yang akan dibutuhkan untuk menciptakan manfaaat baru.
Arsitektur strategi dan operasi harus mampu mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan sekarang untuk memotong masa depan, harus mengetahui kompetensi-kompetensi apa yang harus akan dibangun sekarang, sehingga nantinya suatu institusi pendidikan bisa meraih bagian yang cukup besar dari masa depan di arena peluang yang sedang bermunculan. Erat kaitannya dengan konsep manajemen strategi dan operasi, maka tentu saja menarik bagi kita untuk melihat realitas yang ada dalam konteks Indonesia. Dengan kata lain sudah sejauh manakah pengelola pendidikan kita memainkan perannya sebagai arsitektur strategi dan operasi dalam melihat masa depan pendidikan di negara ini.
Rangkaian proses penyusunan manajemen strategi dapat dilihat pada beberapa Manajemen Operasidel yang dikembangkan para ahli. Salah satu Manajemen Operasidel yang sering dianjurkan adalah Manajemen Operasidel dengan rangkaian sebagai berikut, analisis lingkungan internal, eksternal, penyusunan berbagai strategi, pemilihan strategi, implementasi strategi dan analisis strategi.  Manajemen Operasidel tersebut dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini:
    Analisis Lingkungan, adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan disini mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luar perusahaan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan. Hasil dari analisis lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya digunakan dengan Manajemen Operasitret SWOT (strength, weakness, oppurtinities and threatmen) yang dimilikinya.
    Menentukan dan menerapkan arah organisasi,setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal diharapkan kita sudah dapat memiliki gambaran mengenai posisi perusahaan dalam persaingan. Dimana kita harus pasti mendefinisikan SWOT.
    Formulasi strategi, fokus utama formulasi strategi adalah bagaimana menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan lebih cepat bereaksi dibanding pesaing dalam persaingan yang ada.
    Implementasi strategi, masalah implementasi ini cukup rumit, oleh karena itu agar penerapan strategi organisasi dapat berhasil dengan baik, manajer harus memiliki gagasan yang jelas tentang isu-isu yang berkembang dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam tahapan ini, masalah struktur organisasi, budaya perusahaan dan pola kepemimpinan harus dibahas secara lebih mendalam.
•    Pengendalian Strategi,merupakan suatu jenis khusus dari pengendalian organisasi yang berfokus pada pemantauan dan pengimplementasikan proses manajemen strategi.

D.  Proses Transformasi
Menurut Heryanto (2002) Kegiatan transformasi merupakan kegiatan organisasi yang melakukan proses transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Input bisa berupa, modal, sarana prasara sedangkan output bisa berupa lulusan, dan jasa. Proses ini biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikan output sesuai dengan yang dikehendaki. Kegiatan umpan balik dilakukan dengan melakukan pengecekan pada beberapa titik kunci dan membandingkannya dengan standar atau acuan yang telah ditetapkan. Apabila terjadi perbedaan antara output dengan standar maka dilakukan koreksi yang berupa perbaikan input atau penyempurnaan proses produksi sehingga keluaran bisa sesuai dengan yang diharapkan.
E.  Unsur Manajemen Operasi
Elemen yang mendasari manajemen operasi yaitu:
1.    Konsep dasar manajemen pendidikan yang membedakannya dari disiplin ilmu lain, misalnya konsep dasar perencanaan, pengorganisasian, implementasi , evaluasi dan penilaian kegiatan .
2.    Teknik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dan manajemen. Teknik tersebut banyak digunakan terutama dalam perencanaan kerja, organisasi sumber daya dan pengendalian proses.
3.    Penerapan pengetahuan dan praktek yang telah dikembangkan dari disiplin ilmu lain seperti ekonomi, keuangan, dan matematika. Misalnya penentuan tingkat produksi didasarkan atas pendekatan atas permintaan dan penawaran dari teori ekonomi, analisa kinerja operasi dengan menggunakan rasio keuangan, penggunaan metode kuantitatif atau matematik dalam pengambilan keputusan.
4.    Penemuan teknologi yang sangat berpengaruh dalam system manajemen serta mendorong perkembangan teknologi yang menyebabkan perubahan baik dalam imp;ementasi


G.   Produktivitas
Ukuran utama yang digunakan untuk mengukur kinerja dari manajemen operasi adalah produktivitas. Produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperoleh dengan sumber daya yang terpakai. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan untuk lingkup nasional,  organisasi dan perorangan. Pengukuran produktivitas berguna dalam membandingkan hasil yang dicapai antara periode satu dengan periode yang lain atau produktivitas yang dicapai antara dua Negara, departemen, bagian atau perorangan.

BAB IV
KESIMPULAN
Proses manajemen strategi yang diungkapkan dalam makalah ini secara teoritis bukanlah hal yang mudah, akan tetapi dalam hal prakteknya (operasinya) melaksanakan proses yang sederhana ini merupakan pekerjaan yang sangat berat. Untuk mencapai suatu tujuan tentunya harus dibangun strategi yang matang, sehingga dalam operasi dilapangan akan lebih terkoordinasi dengan strategi yang sudah dibangun sebelumnya. Oleh sebab itu banyak pakar manajemen yang mengatakan bahwa manajemen strategi dan manajemen operasi adalah dua hal yang harus berhubungan jika ingin mencapai suatu tujuan, dengan kata lain manajemen strategi yang kurang baik tentukan akan menimbulkan dampak bagi operasi (pelaksanaan) suatu tujuan dimasa depan, dan sebaliknya.
Manajemen strategi dalam dunia pendidikan bisa kita ibaratkan sebagai sebuah upaya membangun input untuk menghasilkan output, input dalam dunia pendidikan adalah berupa tenaga pengajar/ dosen yang berkualitas, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, administrasi yang baik, sedangkan outputnya adalah berupa lulusan suatu instansi pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk mencapai output ini, dibutuhkan suatu proses, dalam tulisan ini kita sebutkan sebagai proses manajemen operasi.
Pembangunan dunia pendidikan saat ini membutuhkan manajer strategi dan operasi yang mampu mengidentifikasi apa yang harus dilakukan sekarang untuk meraih masa depan yang diharapkan, untuk itu manajer strategi dan operasi tersebut harus mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan tantangan yang ada saat ini,dan masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Barry Render and Jay Heizer. 2009. PRINCIPLES OF OPERATIONS MANAGEMENT, 2ND Edition,. A Simon & Schuster Company Upper Saddle River, New Jersey
Dwiningsih, N, 2001. Strategi Operasi dalam Lingkungan Global,  STEKPI,  Jakarta
Heryanto Edi, 2002, Manajemen produksi dan operasi, Markplus Inc. Jakarta.
Ishak, 2007. Pengantar Manajemen Operasi (E-Learning), Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Medan (http: Libraryusu.ac.id)
Kartajaya H. 2002. New Wave Marketing, The World is Still Round the Market is Already Flat”  Markplus Inc. Jakarta.
Nisjar,K. Dan Winardi, 1997. Manajemen Strategik. Penerbit Mandar Maju. Bandung
Purnomo,H.S dan Zulkieflimansyah,1999. Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sihombing,U. 2000, Pendidikan Luar Sekolah, Manajemen Strategi, Konsep,Kiat dan Pelaksanaan. Penerbit: P.D. Mahkota,Jakarta.
Steven E. Phelan, 2001. dari Chaos Menuju Kompleksitas Dalam Perencanaan Strategik, School of Commerce La Trobe University. Bundoora, Victoria,  Australia.
Syaefudin Udin, Syamsuddin Abin, M, 2007. Perencanaan Pendidikan suatu pendekatan     koprehensif. Progrm Pascasarjana UPI dan PT. Remaja Roesdakarya. Bandung.
www.bpkpenabur.or.id . Dr. Theresia Kristianty 2005. /.Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu Cara DemingJurnal Pendidikan Penabur. Jakarta
www.okidermawan.multiply.com/journal/item/1 Pentingnya Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dan Sistem Manajemen ISO 9000 untuk Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Pentingnya Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dan Sistem Manajemen ISO 9000 untuk Peningkatan Kualitas dan Produktivitas1999
www.pdf-search-engine.com/manajemen-operasional-arisbudi. staffgunadarma. ac.id.file.
www.maranatha.edu/biro/lppm/.../17-Abstrak%20MIM%20XVII.doc/Pentingnya penerapan Manajemen Mutu Terpadu.2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar