PENGARUH
LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
DAN
MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN BELAJAR ANAK
Oleh : Wisnu
Wardhono
Abstraks
Lingkungan masyarakat dan rumah
tangga memberikan pengaruh yang besar terhapat perkembangan dan kegiatan
belajar seorang anak. Sebab lingkungan ini akan berhubungan erat dengan
pertumbuhan dan perkembangan seorang anak dalam hidupnya. . Dengan bimbingan dan asuhan yang baik akan
memberikan pengaruh yang baik pula kepada seorang anak hingga pertumbuhan dan
perkembangannya dapat tumbuh secara wajar dan segala potensi-potensi yang masih
terpendam dalam dirinya akan dapat diungkapkan.Lingkungan
masyarakat dan rumah tangga memmberikan pengaruh yang besar terhapat
perkembangan dan kegiatan belajar seorang anak. Mendidik anak dari sejak lahir
sampai dewasa bukanlah suatu tugas yang
mudah, orang tua dituntut harus mampu dan bertanggung jawab dalam mengasuh,
membimbing, mengawasi serta mengarahkan anak menjadi anak yang baik,
berprestasi serta mandiri. Orang
tua dapat menjadi pola panutan, atau model yang selalu ditiru dan dicontoh oleh
anak-anak dan segala gerak perbuatannya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tetapi
bila tidak ada perhatian serta tauladan yang
baik dari orang tua kepada pendidikan anak-anaknya, maka dengan
sendirinya anak akan memberikan penilaian yang tidak baik pula kepada orng
tuanya
I. PENDAHULUAN
Dewasa
ini telah berkembang pendapat dari para ahli terutama dalam bidang psikologi,
yang menyatakan bahwa pola-pola perikelakuan untuk tumbuh dan berkembang dengan
sendirinya. Bersamaan dengan pendapat-pendapat tersebut timbul pula pendapat-pendapat
lain, yang menyatakan bahwa anak-anak itu seolah-olah merupakan patung saja,
yang perkembangan pola-pola perikelakuannya dapat diarahkan dan dikendalikan
dengan sekehendak hati oleh orang tuanya
Sekarang
ini telah disadari bahwa walaupun perikelaluannya si anak banyak dipengaruhi
oleh lingkungan sosial budaya lainnya, namun pada hakekatnya
perubahan-perubahan pada perikelakuan si anak berasal dari dalam dirinya
sendiri.
Pola-pola perikelakuan tumbuh dan berkembang sebagai mana
halnya dengan pertumbuhan struktur badaniah anak yang bersangkutan. Perkembangan tersebut sebagaimana halnya dengan
badannya, mengikuti tahap-tahap serta pola-pola tertentu. Apabila keadaan dan
faktornya adalah demikian, maka dalam
hal ini orang tua harus bertanggung jawab sedapat mungkin mengusahakan
lingkungan dan keadaan yang sebaik-baiknya. Semakin mendalam dan semakin banyak
yang diketahui tentang diri si anak, semakin besar pula
kemungkinan-kemungkinannya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi
anak tersebut.
Pentingnya
pendidikan anak-anak dalam rumah tangga, yang dilaksanakan oleh para orang tua
sudah dapat kita ketahui bersama. Tanpa
adanya pendidikan yang diberikan kepada anak-anak dalam rumah tangga, maka anak
itu akan tumbuh dan berkembang secara tidak sewajarnya. Karena tujuan
pendidikan yamg diberikan dalam rumah tangga, adalah untuk membina, membimbing
dan mengarahkan anak kepada tujuan yang suci, maka secara tidak langsung anak
itu dapat dibentuk atau diarahkan sesuai dengan keinginan orang tuanya sendiri.
Dalam
menentukan aturan-aturan yang berlaku dalam sebuah rumahtangga atau keluarga
haruslah dipertimbangkan berbagai macam aspek yang dapat menjamin adanya
kedamaian dan kerukunanan dalam rumah tangga.
Dimana ketentuan-ketentuan itu
haruslah sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
yang bersangkutan. Dengan demikian
mereka akan dapat mengikutinya dengan kesadaran. Sehingga tidak ada diantara anggota keluarga yang
merasa haknya diperkosa oleh orang tuanya sendiri sebagai pemegang otoritas
yang utama.
Orang
tua mempunyai peranan yang penting dan memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap semua anggota keluarga. Namun
orang tua juga haruslah ikut memenuhi peraturan-peraturan dan ketentuan yang
berlaku di rumah tangga itu.
Orang
tua dapat menjadi pola panutan, atau model yang selalu ditiru dan dicontoh oleh
anak-anak dan segala gerak perbuatannya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tetapi
bila tidak ada perhatian serta tauladan yang
baik dari orang tua kepada pendidikan anak-anaknya, maka dengan
sendirinya anak akan memberikan penilaian yang tidak baik pula kepada orng
tuanya. Anak akan
beranggapan bahwa orang tuanya tidak bertanggung jawab akan masa depannya. Penilaian seperti ini memberikan pengaruh
yang besar kepada perkembangan kehidupan anak selanjutnya.
II.
KAJIAN TEORI DAN FAKTA
Lingkungan masyarakat dan rumah tangga memberikan
pengaruh yang besar terhapat perkembangan dan kegiatan belajar seorang anak.
Sebab lingkungan ini akan berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan
seorang anak dalam hidupnya, lingkungan ini tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan si anak dalam hubungannya dengan kegiatannya belajar.
Semenjak seorang anak dilahirkan maka yang mula-mula menanamkan pengaruh kepadanya
adalah lingkungan rumah tangganya sendiri.
Kemudian setelah si anak mulai menginjak usia yang lebih tinggi, maka
lingkungan rumah tangga itu akan semakin sempit bagi segala ruang
geraknya. Dengan demikian si anak akan
mulai memperluas eksplorasinya kedalam lingkungan masyarakat yang terdapat
diluar rumah tangga dimana ia hidup dan dibesarkan. Itulah sebabnya kedua lingkungan kehidupan
ini akan memberikan pengaruh yang besar kepada perkembangan dan pertumbuhan
seorang anak dalam hidup dan kehidupannya, demikian pula dalam hal belajarnya
sendiri..
Sebagai seorang individu yang secara terus menerus
mengalami perubahan, pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan, maka seorang
anak tidak akan dapat terlepas dari pergaulan dengan sesama manusia. Karena manusia adalah mahluk yang ingin hidup
bersama, dengan dasar kebersamaan atau dengan dasar perbedaan yang ada pada
manusia itu sendiri, maka manusia selalu mengusahakan adanya komunikasi antar
sesama. Dalam kehidupan pergaulan itulah
seorang anak akan menemukan berbagai macam kawan bergaul yang berasal dari
berbagai macam latar belakang kehidupan dan latar belakang sosial ekonomi yang
berbeda-beda.
2.1 MENGASUH
DAN MEMBIMBING ANAK
Setiap
orang tua berkewajibn untuk memberikan asuhan dan bimbingan kepada anak-anaknya. Sebab asuhan dan bimbingan itulah yang akan menentukan
masa depan anak. Dengan bimbingan dan
asuhan yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula kepada seorang anak
hingga pertumbuhan dan perkembangannya dapat tumbuh secara wajar dan segala
potensi-potensi yang masih terpendam dalam dirinya akan dapat diungkapkan.
Pemberian asuhan, berarti pula pemberian bahan makan yang
bergizi yang dapat menjamin pertumbuhan dan kesehatan anak.. Dalam mencapai prestasi belajar yang baik,
maka faktor kesehatan memegang peranan yang utama dan penting. Sebab sudah barang tentu seorang anak yang
tidak sehat tidak akan dapat memusatkan pikirangya kepada pelajaran yang sedang
diterimanya. Dan tidak akan dapat
mempergunakan atau mendayagunakan pikirannya kearah yang berguna.
Orang tua sangat berperan besar dalam rumah tangga dalam
usahanya untuk meningkatkan prestasi belajar disekolah. Karena tanpa adanya asuhan dan bimbingan
orang tua, akan sulit dibayangkan
bagaimana kelak pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Begitu pentingnya bimbingan dan asuhan orang
tua sehingga bagaimanapun, bila
melalaikan bimbingan dan pengasuhan akan mempengaruhi secara nyata perkembangan
dan pertumbuhan seorang anak dalam hidup dan kehidupannya.
2.2 PENGAWASAN
PENDIDIKAN ANAK
Orang tua dalam peranannya dalam mendidik anak sejak
lahir sampai dewasa tidak terlepas dari hal yang mendasar yaitu pengawasan.
Dimana pengawasan ini menjadi pengontrol anak agar dalam proses pendidikannya
berjalan dalam arah yang benar. Tanpa
adanya pengawasan yang kontinyu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan
anak-anaknya tidak akan dapat berjalan dengan lancar. Sebenarnya anak itu sendiri tidak akan
bersedia belajar dengan baik dan tekun tanpa adanya pengawasan dari orang
tuanya. Berkat adanya pengawasan orang tuanya
dengan sendirinya anak akan terdorong untuk belajar lebih baik dan lebih
bergiat.
Pengawasan yang diberikan oleh orang tua dimaksudkan
sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak jangan terbengkelai, karena bila hal ini terjadi maka akan merugikan
dirinya sendiri juga merugikan lingkungan kehidupannya.
Bagi guru akan lebih sulit untuk mengawasi anak didiknya
dibandingkan dengan orang tuanya. Karena
orang tua sudah mengetahui keadaan anak-anaknya semenjak kecil, apa dan
bagaimanan sikap anak dalam menghadapi suatu masalah kehdupan. Oleh sebab itu
orang tua akan lebih mudah mengadakan pengawasan kepada anak-anaknya dalam hal
pendidikannya, sehingga pendidikan anak-anak tidak sampai terlantar.
Dengan adanya perhatian dn pengawasan yang diberikan kepada
pendidikan anak-anak, maka dengan sendirinya rasa cinta kepada orang tuanya
semakin besar. Sebab ia menyadari betapa
besar pengorbanan orang tua kepadanya.
Itulah yang memberikan pengertian kepada anak, bahwa pengawasan
kepada dirinya adalah wajar.
Bertitik tolak kepada hal itu, maka alangkah besarnya
pengaruh pengawasan orang tua kepada anak-anaknya. Sungguh tidak terpuji sikap orang tua yang
memberikan keleluasaan yang seluas-luasnya kepada anak-anaknya dalam masa
kanak-kanaknya. Membiarkan anak tumbuh secara liar, akan menjadikan anak itu
tidak mengalami masa kehidupan yang tidak menggembirakan. Kemungkinan besar anak akan mengalami
benturan-benturan yang tidak diinginkan yang mengakibatkan terhalangnya perkembangan
dan jalan hidupnya.
2.3 MENGARAHKAN
PERGAULAN ANAK
Pergaulan
anak perlu diarahkan oleh orang tuanya dengan tujuan supaya anak dapat memilih
hal-hal mana yang perlu diambilnya dari pergaulannya. Sebagai anak maka daya jangkau dan
pertimbangan akalnya belumlah jauh kedepan sehingga akibatnya anakpun kurang
dapat mengetahui dalam memilih intisari yang berguna dari hasil pergaulannya
itu. Bila orang tua tidak mengendalikan
hasil pergaulan anak ini maka dengan sendirinya, seluruh hasil pergaulan itu akan
turut menempa kepribadian si anak kelak dan kehidupannya.
Dalam
kesibukannya anak bermain diusahakan menjadi pendorong baginya untuk belajar.
Anak tentu akan dapat membagi waktunya, kapan ia harus memperhatikan
pelajarannya dan kapan pula ia dapat bermain.
Keseimbangan antara keduanya ini akan memberikan pengaruh yang positif
kepada kegiatan belajar anak dalam memcapai prestasi belajar yang lebih tinggi.
Dalam
kehidupan rumah tangga perlu diberikan kesempatan bekerja pada anak, sebab
dengan adanya latihan bekerja maka anak akan berlatih bekerja, bertanggung
jawab dan mandiri, juga menghindarkan sifat malas pada anak. Bila
seorang anak telah terbiasa dengan kehidupan yang selalu bermalas-malasan, akan
membuka jalan kepada anak untuk selalu hidup menderita. Sifat malas telah menjadi sikap dari pribadi seorang anak, maka dalam hal belajarpun ia
akan malas pula, dengan sendirinya prestasi belajarnyapun tidak pernah
menggembirakan.
III. TINJAUAN/ULASAN
Pada
hakekatnya, perkembangan perilaku anak sangat komplek, secara pasti orang tua
mengetahui bahwa dalam keadaan normal dengan bertambahnya usia anak bertambah
pula keadaan fisik anak. Akan
tetapi bukanlah merupakan jaminan bahwa
pola-pola perikelakuannya akan bertambah baik pula.
Orang tua kan lebih suka apabila anak-anaknya tidak
mendatangkan kesulitan-kesulitan dengan aneka macam tingkah laku yang serba
aneh. Peran orang tua sebagai
pembimbing, pengasuh, pengawas serta pengarah dalam berpendidikan di rumah
tangga maupun di lingkungan luar rumah tangga, dituntut mampu untuk menjalankan pesannya. Sekaligus orang
tua dituntut menjadi suri tauladan anaknya dalam mengarungi kehidupannya.
Oleh sebab itu sifat-sifat positif haruslah dipupuk dan
dikembangkan sedini mungkin sehingga, bila pergaulan anak telah mulai semakin
meluas, pengaruh-pengaruh yang bersifat negative yang diperolehnya dari luar
luar rumah tangga, tidak akan sampai
memberikan pengaruh yang merugikan masa depan anak.
Sebagai orang tua sekaligus pemegang otoritas
dililingkungan rumah tangga jadikan dirinya seorang yang berwibawa dalam pandangan
anak-anaknya, supaya kelak si anak dapat tunduk dan patuh kepada perintahnya
terutama dalam hal peningkatan kegiatan belajar.
IV. KESIMPULAN
1.
Lingkungan masyarakat dan rumah tangga memmberikan
pengaruh yang besar terhapat perkembangan dan kegiatan belajar seorang anak.
2.
Mendidik anak dari sejak lahir sampai dewasa bukanlah suatu tugas yang mudah, orang tua
dituntut harus mampu dan bertanggung jawab dalam mengasuh, membimbing, mengawasi
serta mengarahkan anak menjadi anak yang baik, berprestasi serta mandiri.
3.
Jadikan orang tua sebagai panutan/suri tauladan bagi
anaknya terutama dalam hal peningkatan kegiatan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa Singgih, D. 1975. Psycologi Perkembangan. PT. Gunung Mulia. Jakarta
Leibo, Yef. 1981. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Rumah Tangga. Pusara II.
Jakarta.
Soerjono Soekanto. 1985. Anak dan Pola Perikelakuannya. PT. Kanasius.
Jogyakarta
Thamrin Nasution dan Nurhadidjah Nasition. 1986 Peranan Orang Tua Dalam
Peningkatan Prestasi Belajar anak. PT. Kanasius . Jogyakarta.
Wauran, MH. 1977. Pendidikan Anak Sebelum Sekolah. Pubhlising House. Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar