PEMANFAATAN LIMBAH KOPI UNTUK PEMBUATAN
PRODUK NATA DE COFFE
Oleh Wisnu
Wardhono
Kulit buah kopi
merupakan limbah dari pengolahan buah kopi untuk mendapatkan biji kopi yang
selanjutnya digiling menjadi bubuk kopi. Limbah kopi tersebut terdiri dari : limbah kulit, ,
dan limbah pulp. Kalau diamati bagian limbah yang terbuang ini masih memiliki
bagian daging buah, hanya saja bercampur dengan bagian yang tidak diinginkan.
Limbah atau hasil ikutan (side product)
kopi relatif hanya dibuang begitu saja.
Limbah cair hasil proses pengolahan
kopi mengadung tingkat polusi yang tinggi. Komponen utama limbah cair adalah
bahan-bahan organik, yang berasal dari depulping
dan proses pengelupasan kulit kopi yang berlendir. Mayoritas dari material
organik di dalam limbah cair tersebut mengandung nilai COD yang sangat tinggi
sebesar 50000 mg/l, sedangkan BOD mencapai 20000 mg/l.
Contents Proportion (%)
Ether extract
|
0.48
|
Crude fibre
|
21.40
|
Crude protein
|
10.10
|
Ash
|
1.50
|
Nitrogen free extract
|
31.30
|
Tannins
|
7.80
|
Pectic substances
|
6.50
|
Non reducing sugars
|
2.00
|
Reducing sugars
|
12.40
|
Chlorogenic acid
|
2.60
|
Caffeine
|
2.30
|
Total caffeic acid
|
1.60
|
Contents Proportion (%)
Water
|
84.20
|
Protein
|
8.00
|
Sugars
- Glucose (reduction)
- Sucrose (non reducing)
|
2.50
1.60
|
Pectin
|
1.00
|
Ash
|
0.70
|
Table 2:
Composition of mucilage (Source: GTZ-PPP, 2002)
Limbah kopi juga mengandung beberapa zat
kimia beracun seperti alkaloids, tanin, dan polyphenolics. Hal ini membuat
lingkungan degradasi biologis terhadap material organik lebih sulit. Dampak lingkungan berupa polusi organik
limbah kopi yang paling berat adalah pada perairan di mana effluen kopi dikeluarkan. Dampak itu berupa pengurangan oksigen
karena tingginya BOD dan COD. Substansi organik terlarut dalam air limbah
secara amat lamban dengan menggunakan proses mikrobiologi dalam air yang
membutuhkan oksigen dalam air. Karena terjadinya pengurangan oksigen terlarut,
permintaan oksigen untuk menguraikan organik material melebihi ketersediaan
oksigen sehingga menyebabkan kondisi anaerobik. Kondisi ini dapat berakibat
fatal untuk makhluk yang berada dalam air dan juga bisa menyebabkan bau, lebih
jauh lagi, bakteri yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dapat meresap ke sumber air minum. Meskipun
kopi enak diminum, namun, limbahnya “tidak enak” bagi lingkungan kita. Oleh
karena itu, limbah kopi haruslah diolah agar tidak membahayakan kesehatan.
Nata adalah
biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan
berwarna putih seperti gel. Massa ini berasal dari pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada permukaan media
cair yang asam dan mengandung gula. Nata yang biasa kita kenal dan temui adalah
nata yang terbuat dari air kelapa atau yang sering disebut dengan nata de coco.
Ada pula nata de soya yang terbuat dari limbah cair pengolahan tahu (whey tahu)
sebagai bahan baku utama pembuatan nata ini. Dalam bahan yang dipakai dalam
pembuatan nata sendiri adalah dari kulit buah atau limbah-limbah organik yang
bisa disebut sebagai sampah. Ketika kita mengeluarkan biji kopi maka kulit dan
pulp dari buah kopi tersebut kita buang begitu saja, tanpa memperoleh nilai
guna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar